Presiden Amerika Serikat Donald Trump rencananya akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akhir bulan ini atau awal bulan depan.
Akhir bulan lalu Trump mengatakan ada dua lokasi yang bakal jadi kemungkinan tempat kedua pemimpin itu bertemu, yaitu Zona Larangan Militer di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan serta Singapura.
Trump dilaporkan tidak memilih Zona Larangan Militer di perbatasan Korea, dengan demikian Singapura menjadi satu-satunya lokasi paling mungkin tempat terjadinya pertemuan bersejarah Trump dan Kim Jong-un. Stasiun televisi CNN mengutip dua sumber pejabat AS yang mengetahui informasi soal ini.
CNN kemarin melaporkan, pejabat pemerintah AS berencana melanjutkan persiapan pertemuan kedua pemimpin itu di Singapura.
Dilansir dari laman the Straits Times, Kamis (10/5), kabar ini muncul ketika Menteri Luar Negeri Mike Pompeo sedang dalam perjalanan pulang dari Korut dengan membawa tiga warga AS yang sempat ditahan di kamp kerja paksa Korut.
Menurut CNN, Singapura menjadi lokasi yang disukai pejabat AS karena dipandang lebih netral dan lokasinya lebih dekat ke Pyongyang. Chris Nelson, penulis buletin berpengaruh Asia meyakini pertemuan Trump dan Kim bakal terjadi di Singapura.
"Ini bakal mengejutkan banyak pengamat jika yang dipilih bukan Singapura. Lokasi ini masih dalam jangkauan pesawat pribadi Kim kalau dia mau penerbangan langsung. Trump hari ini mengatakan pilihan lokasi Zona Larangan Militer yang bisa dicapai kereta sudah dibatalkan."
Kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, mengatakan Kim menyampaikan rasa optimismenya soal rencana pertemuan dengan Trump.
"Pertemuan DPRK-AS nanti akan bersejarah dan menjadi langkah baik untuk mempromosikan situasi positif di Semenanjung Korea dan membangun masa depan lebih baik," kata KCNA mengutip ucapan Kim kepada Menlu AS Mike Pompeo.
No comments:
Post a Comment