Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum menyetujui ambisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Muhaimin Iskandar atau disingkat JOIN.
Wasekjen PPP Ahmad Baidowi menegaskan, pembahasan cawapres Jokowi akan dilakukan usai Pilkada 2018 bersama koalisi partai pendukung. "Kata siapa? Ya sudah katanya cak imin.
Kalau kita capresnya Jokowi, cawapresnya baru kita bahas nanti setelah pilkada," kata Awiek sapaan Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/5). Awiek mengatakan, partainya tak meributkan manuver Muhaimin atau yang biasa disapa Cak Imin bergerilya mensosialisasikan JOIN (Jokowi-Cak Imin) ke koalisi partai pendukung Jokowi.
Ketua Umum PPP M Rommahurmuziy (Romy), kata Awiek, juga akan melakukan manuver. Tapi manuver yang dilakukan Romy bukan untuk 'jualan' sebagai cawapres Jokowi melainkan Ketum PPP. Lagipula, penentuan cawapres akan diputuskan oleh Jokowi sendiri.
"Cak Imin mau bermanuver silakan, pak Romy pun mau bermanuver, dan sampai saat ini manuvernya bukan manuver cawapres, tapi manuver sebagai Ketum PPP, silakan saja," tegasnya. Awiek mengibaratkan penentuan cawapres seperti seorang laki-laki mencari calon istri.
Jika si calon perempuan terlalu genit, menurut Awiek, hal itu akan menjadi pertimbangan laki-laki tersebut. "Ibarat capres-cawapres suami istri, kalau suami pasti cari istri yang kira-kira cocok. Kalau mohon maaf ya, kalau istrinya keganjenan misalkan, atau suaminya yang keganjenan itu biasa saja begitu-begitu.
Kami enggak risau," tutur Awiek. Lebih lanjut, anggota Komisi II DPR RI ini enggan berspekulasi andai Cak Imin digandeng sebagai cawapres, apakah PPP akan tarik dukungan dari Jokowi. Awiek menyebut urusan cawapres Jokowi harus dibahas bersama koalisi partai pendukung.
Akan tetapi, Awiek menegaskan partainya tidak pernah mengajukan nama kader sebagai cawapres kepada Jokowi. Nama Romy yang dianggap sebagai cawapres potensial bagi Jokowi juga bukan berasal dari PPP tetapi rakyat.
"Kita tak pernah menawarka diri jadi cawapres. Persoalan orang lain menafsirkan pak Romy dan dinilai layak jadi cawapres, itu orang lain, bukan PPP yang nawar-nawarin," tandasnya.
No comments:
Post a Comment