Sekelompok terduga teroris menyerang Mapolda Riau dengan mengendarai mobil Avanza dan bersenjatakan pedang, Rabu (16/5) pagi. Ternyata, para pelaku membawa sejumlah barang bawaan yang terindikasi sebagai aksi terorisme.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto mengatakan, sejumlah barang bukti seperti kabel dan kotak kosong yang awalnya diduga bahan peledak ditemukan dari penangkapan pelaku. Namun ternyata, kotak dan kabel yang dililitkan di tubuh korban hanya kamuflase alias tipuan.
"Rangkaian kabel dari tubuh salah satu pelaku dan kotak kosong. Namun dipastikan itu hanya kamuflase saja. Bukan bahan peledak," ujar Sunarto saat jumpa pers di Mapolda Riau. Aksi teroris di halaman Mapolda Riau terdapat beberapa titik lokasi ditembaknya para terduga teroris.
Ada 4 pelaku yang ditembak mati, dan satu lainnya kabur namun akhirnya berhasil dibekuk. Ada empat titik lokasi, titik pertama di depan kantor Direktorat Intelijen, satu orang pelaku tewas di tempat setelah ditembak polisi.
"Di titik pertama, ada satu sangkur bertuliskan Maryam, satu buah pedang satu gulung bendera warna hitam, satu sebo loreng, celana, satu buah pisau lipat, satu pelindung lutut. Satu sepatu warna hitam Caterpilar, dan kaos kaki loreng," terang Sunarto.
Kemudian, di titik kedua, tepat di depan pintu masuk. Saat itu, di titik kedua rencananya akan dilakukan konferensi pers kasus narkoba 40 kilogram, namun gagal karena serangan teroris tersebut. Saat itu, dua jurnalis ditabrak teroris hingga mengalami luka dan dilarikan ke RS Bhayangkara.
"Di titik kedua itu ditemukan satu pedang, sepatu, kaos kaki warna loreng," ucap Sunarto.
Sedangkan di titik ketiga, pelaku lainnya turun dari mobil di depan pintu gerbang keluar tepatnya gedung piket penjagaan Shabara. "Titik ketiga, ditemukan satu badik kecil, satu pedang, sepatu hitam, sebo warna loreng, ikat kepala warna hitam," katanya.
Dan terakhir titik keempat, berada di luar gerbang Mapolda Riau. Sekitar satu meter jarak dengan pintu piket penjagaan keluar halaman Mapolda. Di situ, mobil pelaku terhenti setelah ditembaki polisi, diketahui sang sopir kabur. Polisi kehilangan jejak pelaku tersebut.
"Di titik keempat, ada mobil pelaku BM 1192 RQ Avanza warna putih, di dalamnya ada sepasang sepatu merek Caterpilar, satu pedang, sebo warna loreng, ikat kepala warna hitam," imbuh Sunarto.
Selain itu, di dalam mobil juga ditemukan jaket warna biro dongker, kabel warna merah, sebo warna hitam, dompet loreng berisi uang Rp 170 ribu, STNK mobil Avanza atas nama Darul Mukni. "Serta satu jam tangan merek Casio dan sarung tangan warna hitam," pungkas Sunarto.
No comments:
Post a Comment