Kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi terkait pelemparan molotov ke rumah caleg PDI Perjuangan, Kapitra Ampera, di Jl Tebet Timur Dalam VIII, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terjadi Senin malam kemarin.
"Saksi-saksi jelas istri dan pembantunya. Orang sekitar juga kita lagi dalami ya kita bisa jadikan saksi. (Melihat langsung) Kita lagi cari," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar, saat dihubungi, Jakarta, Selasa (7/8).
Kamera CCTV yang terpasang di kediaman Kapitra juga sudah dibawa untuk dipelajari. Namun, pada pengecekan awal hasil rekaman masih sulit terbaca.
"Itu kabur, makanya kita bawa ke Labfor. Kalau kita lihat pakai mata sendiri, kabur atau nggak begitu jelas. Yang jelas ada CCTV ini mudah-mudahan bisa kita lihat," ujarnya.
Motif pelemparan bom molotov juga masih didalami. Kepolisian tidak mau menduga-duga peristiwa ini ada kaitannya dengan pencalegan Kapitra lewat PDIP di Pemilu 2019.
"Kalau saya tidak berani komentar itu (unsur politik). Kalau itu diserahkan kepada beliau (Kapitra Ampera) analisanya. Sementara memang dari pemeriksaan saksi, mungkin orang tidak suka saja. Tapi itu versi beliau, harus kita dalami, sampai dapatkan orangnya," jelasnya.
Seperti diketahui, beberapa saat setelah kejadian dilakukan olah tempat kejadian perkara di rumah bekas pengacara Habib Rizieq Shihab tersebut. Dua molotov dilemparkan orang tak dikenal pukul 19.10 WIB.
"Terjadi pelemparan molotov berupa botol Kratingdaeng dan diberikan sumbu dan berisi bensin. Saksi Ibu (istri) Kapitra beserta pembantu mendengar suara di garasi mobil rumah. Selanjutnya mendengar suara tersebut saksi melihat keluar garasi dan didapati 2 buah botol Kratingdaeng yang ada sumbu serta berisi bensin," kata Stefanus.
No comments:
Post a Comment