Mantan Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, membuat pernyataan mengejutkan terkait wanita Muslim mengenakan burka. Baginya, Muslimah berburka tampak seperti 'perampok bank'.
"Pakaian seperti itu tampak aneh mengganggu, mengapa wanita ingin menutupi wajah mereka?" kata Johnson dikutip dari laman Sky News, Selasa (7/8).
Selain mengungkapkan pendapatnya tentang burka, Johnson juga ikut berkomentar tentang Muslimah pertama di Denmark yang dikenai denda karena mengenakan cadar di tempat umum.
Johnson memperingatkan bahwa gerakan 'tangan besi' yang serupa juga bakal diterapkan di Inggris. Bahkan dia pun merasa berhak untuk meminta wanita berburka untuk membukanya ketika datang ke kantornya.
"Di Inggris saat ini hanya ada minoritas wanita yang mengenakan tutup kepala ini. Suatu hari, saya yakin, mereka akan pergi," ujarnya.
Pernyataan ini memicu protes dari Partai Buruh yang menyebut bahwa Johnson telah membuat Islamophobia makin merajalela di negara tersebut. Protes serupa juga diungkapkan oleh Dewan Muslim Inggris (MCB).
"Komentar rasis Boris Johnson tidak bisa dijadikan bahan tertawaan seperti yang selalu mereka lakukan. Perdana Menteri Theresa May harus mengutuk tindakan Islamophobia semacam ini dan Boris Johnson harus meminta maaf," kata Menteri Kesetaraan Partai Buruh, Naz Shah.
No comments:
Post a Comment