Reza Parastesh, seorang mahasiswa Iran, terlihat sangat mirip dengan Lionel Messi sehingga dia nyaris saja dimasukkan penjara akibat menganggu ketertiban umum minggu ini.
Menurut The New York Times, Rabu 10 Mei 2017, karena begitu mirip Messi, begitu banyak penduduk keluar untuk mengelu-elukan Parastesh di sebelah barat kota Hamadan akhir pekan lalu. Sehingga polisi kemudian membawanya ke kantor polisi dan menyita mobilnya untuk menghentikan kekacauan lalu-lintas yang terjadi.
Kehebohan itu bermula beberapa bulan lalu ketika ayah Parastesh yang penggila bola memaksanya untuk menggunakan kaos nomer 10 Barcelona dan memintanya mengirim fotonya ke sebuah situs olahraga.
"Saya mengirim fotonya pada malam hari. Dan esok paginya mereka menelepon saya dan mengatakan saya harus cepat datang untuk sebuah wawancara," kata Parastesh.
Meski awalnya enggan, Parastesh, 25 tahun, segera tumbuh dengan peran barunya. Ia lalu memotong rambutnya mirip Messi dan kerap menggunakan kaos yang digunakan Messi ketika keluar rumah.
Semua upayanya itu telah terbayar --jadwal wawancaranya sudah penuh dan bahkan dia mendapat kontrak sebagai model iklan.
"Sekarang, orang-orang melihat saya sebagai Messi dari Iran dan ingin agar saya meniru semua tindakannya," katanya. "Ketika saya muncul di sebuah tempat, penduduk umumnya terkejut."
Penduduk Iran tergila-gila pada sepakbola, dan Parastesh segera menemukan dirinya terus-menerus dikepung penggemar yang ingin berswafoto alias selfie.
"Saya sangat senang melihat mereka gembira dan kegembiraan mereka memberi saya banyak energi," ujarnya.
Parastesh menyukai sepak bola namun dia belum pernah bermain secara profesional, meski kini dia tengah belajar tentang sejumlah trik sehingga dia bisa menirukan Messi yang diperankannya.
Ia masih mengingat dengan baik babak terakhir pertandingan antara Iran dan Argentina pada Piala Dunia 2014, ketika gol Messi di menit ke-91 merampas impian Republik Islam itu masuk ke 16 besar.
Ayah Parastesh sangat marah saat itu.
"Setelah pertandingan itu, ayah saya menelepon saya dan bilang: 'Jangan pulang ke rumah malam ini. Kenapa kamu mencetak satu gol saat melawan Iran?' Saya lalu berkata, 'Tapi itu bukan saya!'," kenang Parastesh seraya tertawa.
Tujuan Parastesh kini hanya satu, yakni menemui pahlawannya di Barcelona, yaitu Lionel Messi asli. Ia berpikir mungkin dia bisa mendapat pekerjaan sebagai pemeran pengganti idolanya itu.
"Menjadi pemain terbaik dalam sejarah sepakbola, dia pasti kewalahan menghadapi pekerjaaan yang harus dia tangani," katanya. "Saya mungkin bisa menjadi penggantinya saat dia terlalu sibuk."
No comments:
Post a Comment