Superbike bisa sepopuler MotoGP, bahkan lebih kompetitif, hal itu diungkapkan oleh CEO Ducati, Claudio Domenicali.
Ducati memang memiliki masa-masa indah ketika merajai balapan Superbike, sepanjang penyelenggaraan Superbike mulai 1988, pabrikan asal Italia itu memenangi 14 gelar.
Salah satu yang masih terekam dalam memori Claudio Domenicali terjadi pada Superbike 2002, ketika itu gelar juara harus ditentukan hingga seri terakhir, sayang Ducati gagal meraih gelar juara setelah pebalapnya, Troy Bayliss finis di urutan kedua di belakang Colin Edwards yang menjadi juara musim itu.
Sejak tahun 2002, kejuaraan sudah berubah namun keduanya masih terlihat sama, setelah itu Superbike terlihat mencoba untuk menemukan tempat di dunia balap, padahal saya pikir balapan Superbike menarik karena khusus penggemar balapan sejati, ketimbang MotoGP yang merupakan balapan yang digemari orang-orang musiman. saya ingin lebih banyak produsen fokus di Superbike, ucap Claudio.
Musim ini, Ducati masih menaruh fokus mereka pada ajang Superbike, berdasarkan klasemen tim pabrikan, Ducati berada di posisi kedua dengan raihan 309 poin atau tertinggal 66 angka dari Kawasaki.
Adapun di MotoGP, Ducati juga sedang menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, salah satu pebalapnya, Andrea Dovizioso sekarang berada di posisi klasemen sementara 2017 dengan raihan 123 poin atau tertinggal enam angka dari Marc Marquez di puncak.
No comments:
Post a Comment